Psikotes MMPI adalah tes psikologi yang digunakan untuk
proses diagnosa gangguan jiwa oleh psikiater seperti gangguan anti sosial,
gangguan seksual, gangguan depresi, kehohongan, dan sebagainya. Psikotes MMPI ini berupa ratusan
pernyataan dengan alternative pilihan jawaban berupa setuju (+) dan tidak
setuju (-). Jadi saat melakukan tes, badan harus sehat, fit, karena dibutuhkan
ketahanan dan konsentrasi yang tinggi dalam menjawab setiap pernyataan. Tips
dan kunci dari menjawab MMPI ini harus JUJUR.
Minnesota Multiphasic Personality Inventory
(MMPI) diterbitkan pada tahun 1940. Perancang MMPI adalah R. Starke Hathaway ,
PhD, dan JC McKinley, MD. Pada tahun 1940-1943 MMPI disusun menggunakan sampel
yang meluas baik jumlah item dan pengetesan kepada sejumlah orang normal.
Jawaban dari pertanyaan tes MMPI sangat mudah dengan pilihan YA, TIDAK atau
TIDAK TAHU. Dari 1000 item yang disajikan dengan menggunakan criterion
keying test construction, secara empiris item valid dipilih untuk menyusun
konstruk MMPI. MMPI merupakan hak cipta dari University of Minnesota. MMPI
dikembangkan pada tahun 1930 di Universitas Minnesota sebagai tes kepribadian
yang komprehensif dan serius yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah
kejiwaan.
Popularitas MMPI sampai saat ini masih sangat
dipercaya, terutama di Indonesia sebagai alat resmi diagnosa gangguan jiwa oleh
psikiater dan di bidang psikologi tidak kalah populer alat inventori ini dengan
alat-alat tes lain. Kemungkinan besar karena alat ini dianggap hanya untuk
mengukur gangguan jiwa dan jumlah item yang dirasa cukup banyak sehingga para
psikolog cenderung mengabaikan. Padahal selain penggunaan secara klinis, alat
ini dari dulu sudah diakui untuk mengukur fit and proper test oleh psikiater
terhadap klien yang akan menduduki jabatan termasuk calon presiden RI yang
dilakukan oleh psikiater dari RSPAD. Jadi alat ini tidak selamanya digunakan
untuk mendiagnosa gangguan klinis saja namun dapat melihat gambaran untuk
kepribadian terutama dinamika psikologis yang terkait dengan aspek kesehatan
jiwa secara umum.
Pada tahun 1972 Butcher dan Dahlstrom mengawali
revisi MMPI menjadi MMPI-2 dan penelitian terus berlanjut sampai awal era
1990-an. Awal terciptanya MMPI banyak digunakan sebagai alat kontemporer di
bidang psikologi untuk mengukur kesehatan mental dengan didasarkan pada praktek
kesehatan secara umum. Selama beberapa dekade dengan beragam penelitian sampai
pada MMPI-2 (termasuk MMPI-2 RF atau diistilahkan MMPI-3) penggunaan MMPI
bervariasi dalam mendiagnosa kesehatan mental dengan beragam setting termasuk
konteks di luar kesehatan mental secara umum misal alat seleksi karyawan,
program mendeteksi penggunaan alkohol atau obat terlarang. Secara umum
MMPI/MMPI-2 dapat digunakan untuk:
- Evaluasi pasien gangguan jiwa untuk membantu status kesehatan mentalnya.
- Alat menilai simptom untuk menentukan perawatan yang sesuai.
- Alat menilai pasien untuk melakukan perencanaan perawatan.
- Evaluasi efek dari perawatan atau terapi.
- Alat penelitian epidemilogi menggunakan kriteria kepribadian.
- Alat penilai kepribadian untuk posisi publik seperti polisi, tentara, pilot, pemadam kebakaran, calon bupati-gubernur-presiden, pejabat lain dan jabatan-jabatan lain yang penting untuk dilihat kesehatan jiwanya.
- Alat penelitian psikologi terutama menentukan perbedaan kriteria kepribadian.
- Alat penelitian genetika kepribadian.
- Alat penelitian dengan konteks budaya yang berbeda.
- Evaluasi kesehatan mental orang tua.
- Evaluasi kesehatan mental tersangka (alat forensik kesehatan mental).
Terdapat beberapa skala MMPI dengan beragam desain kegunaan.
Berikut berbagai skala yang ada di MMPI.
Skala Validitas
Skala ini didesain untuk mengevaluasi protokol skala validitas.
Tiga tipe protokol validitas pada MMPI-2 adalah:
- Kerjasama dalam tes (?, %T, %F)
- Konsistensi dan non-content related responding (VRIN, TRIN)
- Akurasi(L, K, S, F, Fb, Fp)
Skala Klinis
Delapan dari sepuluh skala tradisional MMPI dikembangkan untuk
membedakan antara kelompok klinis spesifik (Hs, D, Hy, Pd, Pa, Pt, Sc, Ma).
Skor T dari delapan skala dibuat rata-rata untuk menggeneralisir elevasi rerata
profil.
Skala Content
Content scales dibentuk dari skala basic sepuluh item yang dipilih
untuk tiap skala yang berhubungan dengan kesamaan tema. Skala ini tidak
mementingkan daya beda tiap kelompok. Dengan alasan ini maka Content Scales
memiliki validitas muka yang cukup tinggi dan agak membingungkan dengan isinya.
Content scales dapat dibedakan dalam empat area topik umum, yaitu :
- Internal Symptomatic Behaviours or Distress (ANX, FRS, OBS, DEP, HEA)
- External Aggressive Tendencies (ANG, CYN, ASP, TPA)
- Negative Self-Views (LSE)
- General Problem Areas (SOD, FAM, WRK, TRT).
Skala Supplementary
Dengan tidak adanya batasan yang jelas pada supplementary scales
(dibandingkan dengan skala tambahan yang telah dibuat), kekhususan yang
diterapkan pada Supplementary Scales adalah spesialisasi skala dan kegunaan hanya pada
konteks khusus. Banyak skala supplementary dikembangkan dengan konteks populasi
khusus (kerusakan otak, pelajar-mahasiswa, narapidana dll) atau situasi (terapi
pernikahan, peserta rehabilitas dll). Dengan membuat kekhususan kita berusaha
mengingat bahwa skala supplementary hanya digunakan ketika menghadapi situasi
khusus dan sesuai dengan hipotesa yang dibutuhkan. Skor skala supplementary
umumnya adalah A, R, Es, MAC-R, O-H, Do, Re, Mt, GM, GF, PK, PS, MDS, APS, and
AAS. Skala Psychopathology-5 adalaha sekumpulan skala baru yang diadopsi mulai
tahun 2001.
Subscales
Subscales adalah pemecahan skala Basic, Content, atau
Supplementary ke kelompok yang lebih kecil dan lebih homogen hubungan isinya.
Kelompok Critical Item
Dengan banyak cara, kelompok critical item adalah cara-cara lain
skala content. Kekhususan utama adalah tidak ada data normatif yang mendukung
untuk critical item ini, karena tidak ada alat psikometrik yang dikembangkan
untuk membuat norma critical item. Akan menjadi overlap dengan tema content
scale, akan tetapi pengujian critical item dapat juga penting sebagai informasi
tambahan melalui analisa item.
Code-type
Analisa codetype dasar dari interpretasi tradisional MMPI/MMPI-2.
Kita tidak yakin dengan pendekatan ini karena banyak kelemahan, asumsi salah
dan lemahnya skala psikometri. Codetype dikembangkan dari skala basic yang
menunjukkan skala elevasi (puncak) atau 2 skala tertinggi (two-point), atau
tiga skala tertinggi (three-point). Stabilitas dan perbandingan dibutuhkan
banyak literatur penguasaan codetype ini.
Elevation
Skala dipertimbangkan melalui elevasi jika Skor T sesuai atau
melebihi titik tertentu. Hampir semuanya skala MMPI-2 titik potong adalah 65.
Sementara, ada beberapa skala yang menggunakan titik potong seperti F, Fb dan
Fp atau mengadopsi nilai lebih tinggi untuk alasan psikometris seperti VRIN dan
TRIN. Titik potong MMPI adalah 70, dan pengguna MMPI-2 harus mengerti
ketika membaca literatur MMPI.
Definisi Profil
Laporan Forensik MMPI-2 secara formal melalui kriteria
stabilitas profil atau definisi:
- Profil dengan beda 10+ poin antar skala dapat diinterpretasi dengan taraf meyakinkan.
- Profil dengan beda antara 5 – 9 poin tiap skala memiliki definisi dan taraf keyakinan tinggi.
- Profil dengan beda <5 poin memiliki definisi dan taraf keyakinan yang rendah.
Kelebihan dan Kekurangan MMPI/MMPI-2
Kelebihan
- Item yang banyak
- Interview klinis terstruktur
- Psikolog/Psikiater tidak perlu mengadministrasikan tes
- Inventori Laporan Diri
- Pilihan hanya ya/tidak
- Sejarah panjang dengan literatur penelitian yang sedemikian banyak
- Inventori kepribadian yang paling banyak digunakan di dunia
- Diterjemahkan (dan dibuat norma ulang) ke berbagai bahasa.
- Lebih dari 250 skala atau sistem yang saat ini dikembangkan dengan variasi setting klinis yang berbeda-beda.
- Terdapat skala yang secara eksplisit mengevaluasi validitas pelaksanaan tes
- Dapat diadministrasikan dalam bentuk “short form (370 Item awal)” ketika waktu terbatas atau kerjasama dengan testee tidak memungkinkan lagi
- Versi tes yang secara khusus didesain untuk remaja dan dan dewasa.
Kekurangan
- Item yang banyak (Tapi tidak menjadi masalah lagi jika Anda memiliki Software Tes MMPI)
- Interview klinis terstruktur
- Klien/testee harus menjalankan tes
- Inventori Laporan Diri
- Pilihan hanya ya/tidak
- Sejarah panjang dengan literatur penelitian yang sedemikian banyak
- Isi berorientasi mendalam pada psikopatologi
- Dibutuhkan kemampuan baca, paling tidak klien/testee lulus SMP
- Lembar jawab ‘memusingkan’ dan cenderung susah digunakan.
- Skala content overlap